Kegiatan Sekolah Seusai Minggu EBAS
Evaluasi Belajar Akhir Semester (EBAS) SMP-SMA Lentera Harapan Kupang berlangsung Senin, 28 November – Jumat, 2 Desember 2016. Sebagaimana agenda tahun-tahun sebelumnya, seusai EBAS, siswa lantas tidak dibiarkan menganggur tanpa kegiatan. Program sekolah sudah memiliki jadwal khusus untuk para siswa.
Agenda
untuk setiap tahun bervariasi. Dimulai dari movie time, SSR,
seminar yang berkaitan dengan masalah-masalah remaja seperti manajemen waktu,
bullying, 3R dll, carrier
corner dengan mengundang beberapa tamu dari berbagai profesi sebagai
pembicara, jalan santai sambil membersihkan lingkungan sekitar sekolah, membuat
kartu natal, menghias kelas, dsb. Semua kegiatan tersebut terorganisir dengan
baik karena adanya kerja sama antara pengusus OSIS dan PIC kelas di bawah
pengawasan wali kelas dan kesiswaan.
Kegiatan menghias ruang kelas |
Siswa menulis kartu natal |
Hanya beberapa program yang diadakan dalam acara natal tahun
ini yakni
Christmas Carol, bakti sosial,
dan ibadah natal. Chrstmas Carol diadakan setiap pagi
di gerbang sekolah, serta siang hari
di area Siloam Hospital
Kupang sambil menyapa para pasien dan Lippo Plaza Kupang.
Terkait bakti sosial, siswa-siswa mengumpulkan dana untuk sumbangan berupa tempat sampah hasil kreasi siswa untuk lingkungan sekitar sekolah, sembako kepada beberapa keluarga yang membutuhkan, serta buku-buku bacaan dan buku tulis kepada perpustakaan di Soe.
Terkait bakti sosial, siswa-siswa mengumpulkan dana untuk sumbangan berupa tempat sampah hasil kreasi siswa untuk lingkungan sekitar sekolah, sembako kepada beberapa keluarga yang membutuhkan, serta buku-buku bacaan dan buku tulis kepada perpustakaan di Soe.
Siswa mengumpulkan buku-buku untuk disumbangkan ke perpustakaan warga desa |
Sementara ibadah natal sendiri diselenggarakan secara sederhana di aula sekolah.
Kiranya dengan tema natal tahun ini, semua warga SMP-SMA Lentera Harapan Kupang boleh mengenang kedatangan Yesus tak hanya sebagai perayaan semata, melainkan karena Ia sendiri telah memberi diri-Nya sebagai korban pengganti murka Allah, maka sepatutnya sebagai manusia yang sudah ditebus dosanya, kita patut berespons sesuai apa yang dikehendaki Allah. Hidup kita bukan milik kita lagi untuk dinikmati sendiri, melainkan adalah untuk memberi. Pemberian tak harus berupa barang, tapi juga waktu, tenaga, pikiran, segala bakat dan talenta yang dianugerahkan Tuhan, bahkan ego kita sendiri.
Komentar
Posting Komentar