Proyek UTS Ganjil SMP dan SMA Lentera Harapan Kupang 2016-2017
Siswa kelas 7 melakukan pengukuran untuk proyek Matematika dan IPS |
Beberapa proyek
tersebut di antaranya “Menjelaskan Prosedur
Membuat Hidangan Penutup (Dessert) Berbahan Dasar Pangan Lokal” dari mata
pelajaran Pangan Lokal dan Bahasa Inggris kelas VII, “Membangun Indonesia yang Multikultural” dari mata pelajaran
Sosiologi dan Sejarah kelas X, “Membaca
dan Mendiskusikan Berita dilihat dari Perspektif Iman Kristen” dari mata
pelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan Agama Kristen kelas VIII, “Pementasan Drama Sejarah” dari mata
pelajaran IPS dan Bahasa Inggris kelas VIII, “Menggambar Peta SMP Lentera
Harapan Kupang dan Menghitung Skalanya” dari mata pelajaran IPS dan Matematika
kelas VII serta masih ada lagi proyek-proyek lainnya.
Foto bersama siswa kelas 8 seusai pementasan drama untuk proyek IPS dan Bahasa Inggris |
Terkesan bahwa proyek
tersebut cukup banyak untuk setiap kelas kalau tiap proyek hanya untuk dua atau
tiga mata pelajaran. Benar demikian. Idealnya adalah bahwa hanya diberikan satu
atau dua proyek dengan sudut pandang penilaian berbeda setiap mata pelajaran.
Masalahnya, sesuai KTSP semester genap, tidak
setiap KD dalam semua mata pelajaran dapat diaplikasikan. Hal ini membuat fokus
penilaiannya pun berbeda. Sebagai contoh, hampir semua mata pelajaran di kelas
8 sudah menggunakan aplikasi TIK yakni pembuatan dan pengeditan video atau
gambar bahkan pemanfaatan internet, namun ketika menengok pelajaran TIK kelas
VIII semester genap, materi siswa masih mengenai Microsoft Office.
Menyiasati banyaknya
proyek untuk setiap kelas tersebut, pihak kurikulum sekolah memberikan rentang
waktu untuk pembuatan proyek dimulai pada awal semester yakni pada bulan
Januari. Siswa sudah sudah dapat mempersiapkan dari jauh-jauh hari. Bahkan di sesi
KBM pun dapat diagendakan untuk siswa mengerjakan. Proses penilaianya
berlangsung selama dua minggu di pertengahan Maret.
Latar belakang ujian
berbasis proyek ini adalah bahwa Tuhan mengadakan kehidupan secara utuh dan
terintegrasi. Segala sesuatu di alam semesta saling terkait dan terhubung. Selain
itu, proses belajar tidak melulu
bergerak dalam ranah teori. Dengan bentuk ujian berbasis proyek, anak-anak diajak
untuk memanfaatkan pengetahuan yang kini lebih mudah diperoleh, menggunakan
talenta, dan serta memanfaatkan fasilitas yang sudah tersedia, serta dipersiapkan
bagaimana sebaiknya mereka memandang dan mengambil sikap terhadap realita
kehidupan yang terjadi masa kini.
Komentar
Posting Komentar